Selamat Ulang Tahun Bapak
Rabu, Mei 25, 2016
Ayah dalam tradisi keluargaku
biasa dipanggil dengan sebutan Bapak, dikarenakan strata keluarga kami yang
Sudra/Jaba.
Bapak dan Aku Beberapa Tahun Lalu |
Terima kasih Bapak, masih tetap sehat dan semangat, masih
tetap mengucapkan selamat pagi, membangunkan aku dan Dek Ana setiap pagi,
mengingatkan untuk selalu berolahraga, berdoa, dan memberikan semua kasih
sayang tulusmu setiap waktu. Bapak adalah Bapak terbaik kami…
Beliau adalah orang paling aku sayangi, paling protektif,
tegas, bersahaja, lucu, dan menjadi tempatku untuk bercerita apapun itu sampai
hal-hal yang tidak penting. Beliaulah orang yang paling cerewet jika aku jauh
dari keluarga. Paling cerewet jika aku lupa makan, namun tidak dapat dipungkiri
Ibu lebih cerewet dalam hal apapun itu haha. Selalu mengingatkan untuk jangan
lupa sembahyang terutama jika berada jauh dari rumah. Selalu bertanya dengan
siapa aku pergi, dan kemana. Sebagai anak sulung aku mencoba untuk menjadi
kakak yang sempurna bagi Dek Ana, maka dari itu Beliau selalu mengingatkan
untuk berdamai dengan diri sebagai panutan Dek Ana. Satu-satunya adik
kesayangan yang selalu ada dan sama seperti Bapak dengan sifat protektif,
manja, dan sifat ketergantungan kita satu sama lain.
Walaupun aku yang berjenis kelamin perempuan, dan jika di
Bali itu sendiri anak laki-laki terlihat lebih istimewa. Namun dikeluargaku
sepertinya aku tidak pernah merasakan perbedaan kasih sayang kedua orang tua.
Aku dan adikku merasa Bapak dan Ibu memberikan perhatian yang sama, mereka
berusaha secara adil dalam hal apapun. Diulang tahun Bapak hari ini memang
tidak ada yang istimewa tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Namun kali ini tentang kasih sayang Bapakku yang semakin
terlihat dan terasa pada kami, saat aku dan Dek Ana mulai menemukan dunia baru,
sahabat, lingkungan sekolah, dan lingkungan pergaulan yang semakin luas.
Ditambah aku yang sering kali berlibur bersama sahabat-sahabat di luar Bali.
Semakin sulit menemukan hari dimana kita dapat berkumpul bersama, padahal dulu
selalu menghabiskan malam minggu bersama di taman kota Gianyar atau setiap
tahunnya menonton Parade Budaya di PKB Art Center Denpasar. Sedih rasanya saat
tumbuh dewasa aku mendapati Bapak dan Ibu semakin menua. Semoga mereka berdua
tetap sehat dan dalam lindungan-Nya…
Bapak mengajariku untuk tidak takut terhadap apapun.
Mengajarkanku banyak hal terutama arti perjuangan dan berbagi tanpa diminta.
Beliau tidak pernah marah, tidak pernah kecewa, dan selalu berkata betapa
bangganya memiliki aku dan Dek Ana. Saat menuliskan ini aku menangis bahagia akan
anugerah Tuhan memberikanku keluarga yang sangat sayang pada kami, jikalaupun
aku diberikan untuk memilih, aku tidak ingin yang lain. Beliaulah Bapak hebat
yang aku punya. Aku tau bapakku tidak
akan membacanya karena beliau tidak gaul seperti bapak kekinian yang memiliki
sosial media haha. Namun aku tau nanti anak-anakku akan membaca setiap tulisan
iseng ini bahwa mereka memiliki seorang kakek yang luar biasa.
Aku yang terbiasa diantar jemput dan ketika harus mengendarai
sendiri kendaraanku menuju tempat belajar kerap kali tersesat dan salah
mengartikan google map, beliau selalu
berkata; isi penuh bensin motor dan
jalanlah terus jangan takut tersesat. Jika aku gagal dalam sebuah kompetisi
beliau selalu berkata; jika aku selalu menang maka aku tidak akan pernah
belajar arti sebuah perjuangan dan berkembang. Beliau tidak pernah menyalahkan
apalagi menunjuk, dalam memberikan teladan kepada kami beliau selalu
melakukannya terlebih dahulu. Memberi contoh baik setiap harinya. Sehingga aku
dan Dek Ana tumbuh menjadi anak-anak seperti sekarang ini.
Selamat Ulang Tahun Bapak…
Bapak adalah suami idaman ibuku.
Terima kasih bapak, selalu membantu ibu memasak di dapur,
membersihkan rumah setiap saat, dan mebanten dikala aku dan ibu dalam kondisi
halangan. Bapak dan Dek Ana adalah chef paling
favorite di keluarga kami. Jika dibandingkan masakan ibu dan aku, masih kalah
jauh dengan masakan Bapak dan Dek Ana. Mungkin kromosom Y yang mengalir dalam
diri adikku. Aku bangga dan kagum melihat bagaimana Beliau terlibat dalam kelurga
kami. Jika ibuku sedang sakit, Beliau yang mengurus keluarga. Mulai dari pergi kepasar pagi-pagi, memasak makanan
kesukaan kami dan menyiapkan sarapan, aku dan Dek Ana selalu sarapan setiap
pagi dan harus masakan keluarga jarang sekali beliau mengijinkan kami untuk
jajan sembarangan, mencuci baju, mebanten, dan membersihkan rumah beliau
lakukan sendiri. Semua dilakukan dengan senang hati dan bersemangat. Terkadang
jika ibuku sibuk menghadiri undangan tetangga yang mempunyai upacara keagamaan,
aku, Dek Ana, dan Bapak membagi tugas membersihkan rumah, memasak, dan lainnya,
begitulah kemandirian yang Beliau ajarkan pada kami. Terkadang aku dan Dek Ana
memasak sendiri untuk makan malam karena selera tingkat kepedasan kami yang
berbeda.
Dikala hal ini terjadi aku menyadari kenapa Bapak begitu
sayang dengan ibu karena peran ibu yang begitu besar pada keluarga kami.
Mengurus keluarga dan bermasyarakat. Terima kasih atas pengertianmu Bapak…
Selamat Ulang Tahun Bapak…
Beliau adalah orang yang paling mengerti perasaan kami
berdua, aku dan Dek Ana memiliki kesukaan yang hampir sama dari mulai jenis
baju dan selera makanan. Bapak sering membelikan kami sesuatu yang kami suka
tanpa diminta, sehingga kami secara tidak langsung terdidik menjadi anak yang
suka memberikan sesuatu walaupun terkadang itu tidak diharapkan oleh orang lain
haha.
Selamat Ulang Tahun Bapak…
Banyak harapan dan doa yang aku sampaikan dalam diam
kepada-Nya dihari ulang tahunmu…
Kami mencintaimu pak….
-Wraspati, Umanis Wuku Ugu-
0 Comments