Indonesia: Buruh Tembakau Anak-anak Menderita Demi Keuntungan Perusahaan
Jumat, Mei 27, 2016
Hari ini bertepatan dengan hari peluncuran Iklan Layanan Masyarakat "Suara Hati Anak", Ibu Menkes kita @NilaMoeloek menegaskan bahwa
"Generasi muda bisa mendapat informasi dan pengetahuan yang tepat dalam bahaya rokok, bersama kita peduli & berkomitmen dalam memperjuangkan pengendalian rokok" (Sumber : Kemenkes RI, 2016).
"Generasi muda bisa mendapat informasi dan pengetahuan yang tepat dalam bahaya rokok, bersama kita peduli & berkomitmen dalam memperjuangkan pengendalian rokok" (Sumber : Kemenkes RI, 2016).
Data terbaru dari Global Youth Tobacco Survey menyatakan perokok anak usia 13-15 tahun sebanyak 20,3% dimana 1 dari 5 anak SMP merokok gaaaddddddddd... Ini menempatkan Indonesia peringkat ketiga jumlah perokok di dunia, bahkan Indonesia memiliki Balita perokok.
Seperti kita ketahui bersama permasalahan rokok tidak pernah habisnya, tidak pernah tuntas, dan selalu menjadi permasalahan yang berlarut-larut. Perhatian ditunjukan kepada "Bagaimana cara untuk mengurangi perokok di Indonesia, melindungi anak dan remaja dari rokok, melindungi generasi muda, berjuang tanpa henti untuk memerangi industri rokok. Tetapi apa daya permasalahan ini tetap saja tidak pernah TUNTAS !
Kawasan Tanpa Rokok sudah dibentuk, apalah daya yang sembunyi-sembunyi masih banyak. Meski itu di Kampus saya #eh
Setelah saya berdiskusi dengan teman seperjuangan dikampus berbeda sepertinya kita memiliki pemikiran yang sama tentang rumitnya permasalahan ini jika Kemenkes berjuang sendiri. Ditambah Kemenperind malah menaikkan produksi rokok piyeeeee iluh bingung toh pak, buk......semua telah Kemenkes lakukan, entahlah harus bagaimana lagi. *Masih mahasiswa biasa, belum bisa ngapa-ngapain akumah apaatuh :(
ANAK-ANAK MENDERITA AKIBAT TEMBAKAU. Sudah taukah kalian tentang permasalahan ini, YES.. Permasalahan yang baru muncul harus dipikirkan bersama khususnya menjadi beban tanggung jawab pemerintah... Pemerintah sudah tau belum yaa #tingtong
Belum tuntas permasalahan diatas, ditambah lagi masalah baru *Negaraku banyak banget masalahnya yaa :)
Ribuan anak di Indonesia, beberapa baru umur 8 tahun, bekerja dalam
kondisi membahayakan kesehatan di berbagai lahan pertanian tembakau,
menurut Human Rights Watch dalam laporan hari ini. Berbagai perusahaan
rokok Indonesia dan multinasional membeli tembakau di Indonesia, namun
tak cukup memastikan bahwa anak-anak tak terlibat pekerjaan berbahaya
dari pemasok mereka.
![]() |
Bocah perempuan mengikat daun tembakau ke tongkat untuk persiapan pengeringan di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
© 2015 Marcus Bleasdale untuk Human Rights Watch
|
Pekerjaan ini punya konsekuensi jangka
panjang untuk kesehatan dan pertumbuhan mereka. Pemerintah harus
melarang pemasok yang memanfaatkan anak-anak untuk pekerjaan dengan
kontak langsung dengan tembakau, dan pemerintah Indonesia harus mengatur
industri ini untuk bertanggungjawab.
0 Comments