Aplikasi “SIKDA Generik” merupakan
penerapan standarisasi Sistem Informasi Kesehatan , sehingga diharapkan
dapat tersedia data dan informasi kesehatan yang cepat, tepat dan akurat
dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pengambilan keputusan/kebijakan dalam bidang kesehatan. Setelah resmi
nanti disetujui oleh Menteri Kesehatan maka SIKDA versi 1.4 ini akan
segera direlease ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan di Indonesia.
Ibu Retno (Bidang Evaluasi dan Informasi Ditjen Kesmas) |
Acara pelatihan bagi tenaga kesehatan layanan primer (Puskesmas) ini diberikan kepada perwakilan Puskesmas dan Dinas Kesehatan di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Sistem Informasi Kesehatan Daerah ini diharapkan dapat diterapkan di sekitar Jawa Barat, banten, dan Jawa Tengah terlebih dahulu, melihat apakah lebih efektif menggunakan SIKDA dimasa yang akan datang dalam menciptakan E-SIP (Elektronik-SIP).
Adapun materi-materi inti dalam
pelatihan SIKDA Generik adalah Kebijakan pengembangan Sistem Informasi
Kesehata, Cetak Biru (Blue Print) SIKDA Generik, Jaringan Komputer,
Praktek pengelolaan jaringan dengan menggunakan aplikasi packet tracer,
Materi Instalasi SIKDA Generik Puskesmas, Praktek Instalasi SIKDA
Generik Puskesmas, Materi Dataset Minimal SIKDA GENERIK Puskesmas,
Materi Alur Data SIKDA Generik, Praktek Alur Data SIKDA Puskesmas dan
Tehnik Melatih.
Bagaimana SIKDA Generik akan mengubah SIK Nasional ?
WHO mengklasifikasikan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) sebagai salah satu dari 6 “building blocks” Sistem Kesehatan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran SIK di dalam suatu sistem kesehatan. Namun untuk SIK di Indonesia, sering terdengar masih belum memadai sehingga tidak bisa memberikan data yang akurat. Akibatnya adalah pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan – para kepala Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan dan petugas di Kementerian Kesehatan, menjadi sulit untuk mendapatkan data yang akurat dalam waktu yang tepat untuk membantu dalam melakukan tugas harian.Terdapat SIKDA online dan offline sehingga dapat digunakan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan di Kabupaten/Kota di Daerah-Daerah. Namun pastinya membutuhkan SDM yang dapat mengerti bagaimana menggunakan aplikasi ini. Merupakan tugas yang berat untuk menyetarakan pemahaman dan kompetensi SDM Puskesmas dan Dinas Kesehatan di Indonesia mendata pelayanannya dengan SIKDA. E-SIP merupakan penginputan data secara elektronik disetiap pelayanan kesehatan primer sehingga akan mudah untuk diakses oleh Kementerian Kesehatan saat data disetiap Puskesmas daerah terkumpul dalam satu data di Dinas Kesehatan masing-masing kabupaten. Hal ini akan mempermudah pihak pusat untuk melihat status kesehatan suatu daerah. SIKDA mempermudah proses pendataan dan evaluasi program namun proses untuk bertransformasi menggunakan SIKDA dari Pencatatan Manual atau E-SIP lainnya membutuhkan waktu yang cukup lama.