Rahajeng Wanti Warsa Widia #21th

Kamis, Juli 28, 2016

Om saha navavatu. Saha nan bhunaktu
Saha viryam kunanawahai
Tejaswi navadhitamastu ma vidvisavahai
Om Shantih, Shantih, Shantih, Om
Om sarvetra sukhinah suntu sarve santu nirmaye
Sarve bhadrani pasyantu kaseid duhkhamapraya
Om Shantih, Shantih, Shantih, Om


Om Semoga kita semua dalam lindungan-Nya
Semoga kita semua berbahagia dan gembira
Semoga kita dapat bekerja dan berkarya bersama
Semoga pengetahuan kita bersinar
Semoga tidak ada kebencian diantara kita
Om Damai, Damai, Damai, Om

Semoga makhluk berbahagia
Semoga semua disembuhkan
Semoga semua dapat melihat harapan yang baik
Di masa depan
Semoga tidak ada yang menderita
Om Damai, Damai, Damai, Om

Kathopanisad 2:6:19

Rahajeng Wanti Warsa Widia

Jangan berhenti untuk menyayangi diri-sendiri, karena dengan begitu kamu akan dapat menyayangi orang disekitar karena dengan saling menyayangi maka damai itu akan selalu menghampiri_Bpk

Akhirnya aku menginjak umur 21 tahun #YEAHHH. 


Bersyukur masih bisa dipercaya Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk menyelesaikan semua urusan duniawi menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya. Diumur sekarang ini banyak hal yang aku syukuri atas semua hal yang telah membersamai. Teman baru, pengetahuan baru, pengalaman baru, dan yang paling mengesankan adalah sekarang aku akan segera menjadi mahasiswa tahun terakhir yipiii., ahh senangnya bakalan disibukkan dengan KKN, Magang, Ujian Blok, dan Skripsi. Karena S1 hanya dilalui satu kali seumur hidup maka aku akan melakukan yang terbaik demi orang-orang yang paling amat sangat aku cintai. Yups kedua orang tua dan adik tercinta. Orang tua yang selalu berjuang dan mendedikasikan dirinya demi aku dan dik ana maka dedikasi kami berdua juga untuk kebahagian mereka.

Satu-satunya anak perempuan di keluarga Karang yang dulunya manja, cerewet, dan hobi ngompol, sekarang sudah menjadi perempuan seperti sekarang ini yang kurang lebih 3 tahun menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di Bali walaupun rasanya baru kemarin nangis ditinggal ibu saat belajar di bangku Sekolah Dasar. Waktu berlalu begitu cepat, perubahan terjadi terasa begitu terburu-buru bahkan dalam hitungan kedipan mata. Sejak memutuskan untuk melanjutkan kuliah aku merasa dari sanalah perjalanan dimulai. Mungkin bagi kalian yang dari dulu tinggal di kota-kota besar tidak memiliki teman yang harus menunda untuk kuliah dan memilih bekerja bahkan ada yang pupus harapannya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena tidak adanya biaya. Saat aku berjumpa dengan teman lama dibeberapa tempat mereka bekerja dan teman-teman yang sudah menikah serta mempunyai beberapa anak, mereka selalu mengatakan betapa beruntungnya aku dapat kuliah dan terlihat berubah karena kebahagian selalu menyertai perjalanan hidup sebagai mahasiswa tanpa pernah berpikir akan susahnya mencari uang untuk biaya kuliah seperti yang mereka tempuh. (Walaupun sebenarnya akupun sedang berjuang dalam sisi yang berbeda). Mungkin pandangan mereka dengan berkuliah maka jalan menuju sukses akan lebih cerah. Entahlahh terlalu menyakitkan untuk diingat.

Maka bersyukurlah terhadap setiap anugerah yang telah diberikan kawan seperjuangan. Setiap orang memiliki jalan sukses masing-masing, makna sukses bagi setiap orang juga pasti berbeda. Maka ikhlas menjalani semuanya dengan semangat. Tuhan pasti tau apa yang terbaik bagi umat-Nya. 

Diumurku sekarang ini berarti aku sudah melewati masa alay walaupun masih suka nulis puisi dikala galau, bukan bocah juga bukan remaja unyu lagi *Bukan tante-tante apalagi orang tua haha. Walaupun setiap pergi orang-orang menyebutku Intermediate School Students -.- 

Semakin bertambahnya umur maka tanggung jawab terhadap diri-sendiri dan orang sekitar menjadi lebih banyak. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut juga terjadi padaku. Mulai dari memutuskan sesuatu melalui pertimbangan yang terkadang harus benar-benar matang dan belajar menjadi dewasa setiap harinya. Hari ini dapat banyak Doa dan Pesan-Pesan dari orang-orang terdekat. Dari yang bijak, lucu, sampai yang sengklek. Semoga doa dan pesan tersebut balik lagi yaa ke kalian. Much love…. Bahkan hari ini ada yang berpesan untuk jangan lupa bahwa orang Hindu Bali pada umumnya hidup untuk Moksa maka tempuhlah dan membawa Atma mencapai kebebasan itu ketika aku sudah selesai dengan urusan duniawi *berat banget bahasannya, semoga aku selalu berada dijalan Dharma, Astungkara>.<

Membaca lebih banyak buku, belajar dari setiap perjalanan hidup orang lain dan mempunyai target-target pencapaian setiap harinya, ini adalah tahun pertama ada yang bertanya padaku target untuk menikah. Widihhhh kalau target nikahmah nunggu calon siap kali yaa karena sebagai mantan pecinta bola maka memiliki 10 anak seru juga, bapaknya dan aku jadi penjaga gawang, anak-anak pada main. Cowok semua dong yahh yang nemenin ibunya mebanten dan masak siapa? HAHA *Guyonanbocahhh. 

Harusnya mah ditanya abis ini mau ngambil skripsi tentang apa, kerja dimana setelah lulus, mau lanjut kuliah atau engga, namun mungkin pertanyaan-pertanyaan itu terlalu mainstream. 

Terkadang aku tersenyum sendiri betapa luar biasanya dapat mengenal banyak orang dengan kepribadian yang berbeda dan keunikannya masing-masing. Bagiku tidak susah untuk akrab dengan orang baru karena aku yakin akan selalu ada alasan mengapa aku bertemu dengan orang tersebut.

Diumur yang ke-21 tahun ini banyak harapan doa dan kewajiban yang harus aku jalani kedepannya. Apapun yang terjadi Tuhan pasti akan selalu menyertai setiap langkahku dan kalian. Astungkara 

Terima Kasih semuanya, semoga kebahagiaan selalu menyertai kita semua. 



May the long time sun shine upon you…

All love surround you and the pure light within you...

Guide your way on

-Om Tat Sat-

Om Loka Samasta Sukhino Bhavantu

Om shanti, Shanti, Shanti, Om




---Bali, 28 Juli 2016---

You Might Also Like

0 Comments

Paling Banyak Dibaca

Subscribe