SSEAYP Journey 1 (Homestay Program in Japan)
Jumat, Januari 03, 2020Hari ini 26 Oktober 2019, kami menuju Koriyama station dan bertolak menuju Fukushima menggunakan Kereta Cepat (Shinkansen). Setelah perjalanan kurang lebih 2 jam, kami sampai di Commyutan Fukushima (Fukushima Environmental Creation Center Interchange). Dari Commutan Fukushima kami menuju ke Nihonmatsu Gyoen, tempat dimana kami bertemu dengan para host family.
Di Fukushima inilah tempat para anggota SG-C menghabiskan waktu sekitar tiga hari dua malam untuk homestay. Kami disambut dengan Tarian para pemuda lokal dan makan malam bersama-sama. Di lokasi homestay matching para host family sudah menunggu kami, dimana saat itu dengan menggunakan B1-2 kami memasuki ruangan dan bertemu dengan host family untuk pertama kalinya.
Upacara penyambutan PYs di Nihonmatsu Gyoen, Fukushima |
Homestay matching kami bertemu dengan host family untuk pertama kalinya |
Kami disambut dengan meriah oleh Mr. Sasaki Shuzo, Director General dari Children’s Future Bureau, Fukushima Prefecture Government dan bersulang bersama yang dipimpin oleh Mr. Matsui Tomohiro. Beliau merupakan panitia dalam acara penyambutan PYs di Fukushima. Setelah acara penyambutan di Fukushima, kemudian kami bersiap untuk menuju ke rumah masing-masing host family untuk program homestay.
Kami disambut oleh para pemuda lokal dengan tarian khasnya. |
Host mom saya tinggal di Koriyama. Salah satu daerah yang asri dan tidak banyak penduduk disekitar perumahan ini. Namun saya sangat suka dengan suasananya, tenang dan sejuk sehingga udara paginya terasa menyehatkan.
Hari pertama di Fukushima, kegiatan kami seharian berlangsung di Minami High School.
Suasana rumah yang asik bersama Yui-chan :) |
Hari pertama di Fukushima, kegiatan kami seharian berlangsung di Minami High School.
Kami bermain dengan siswa-siswi SMA disana dan diskusi mengenai penyelamatan lingkungan. Selain itu, kami diajak untuk school tour. Pada saat makan siang, kami membuat bento sendiri secara bersama-sama dan makan bersama di ruangan kelas.
Hari ketiga homestay adalah waktu penuh kami habiskan bersama keluarga. Emiko-san dan Yui-san mengajak saya dan Chaw-san menuju Koriyama-station. Suasana tenang dan sejuk menemani kami mengantar adik host family saya Emiko dan Yui Asai-san untuk mengikuti Fashion shows Halloween.
Setelah mengikuti Fashion shows, Emiko-san (Host-mom) mengajak saya dan Chaw (CPY) membuat Manju Cake. Manju cake hasil buatan saya bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh.
Manju Cake buatan kami, spesial dibuat untuk orang yang paling spesial |
Selain terkenal dengan kualitas Winenya yang nomor 1 di Jepang, Fukushima juga terkenal memiliki rasa Ramen yang khas. |
Selama perjalanan, kami saling bertukar informasi mengenai hometown masing-masing. Nama Fukushima sendiri, memiliki arti bahwa daerah tersebut dikelilingi oleh pegunungan. Dimana cuaca pada musim dingin akan terasa dingin sekali dan pada saat musim panas akan terasa kering hingga suhunya dapat mencapai 40 derajat.
Tsuchiyu Onsen Mukaitaki Ryokan, Fukushima |
Tanggal 28 Oktober adalah hari terakhir saya menginap di rumah Emiko-san. Kemudian Kami menuju Tsuchiyu Onsen Mukaitaki Ryokan sebelum kembali ke Tokyo keesokan harinya. Di Ryokan, kami mendapat pengalaman mencoba makanan khas Jepang yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia.
Makanan Tradisional Jepang yang diakui UNESCO disajikan di Ryokan |
Pemandangan dari Kolam Onsen, sungai-bukit-langit-bintang-bulan |
Tsuchiyu Onsen Mukaitaki Ryokan di Fukushima terkenal sebagai salah satu tempat onsen terbaik di Jepang. Mencoba onsen di Tsuchiyu Onsen Mukaitaki Ryokan dengan pemandangan langsung ke sungai dan melihat bintang serta bulan di malam hari merupakan pengalaman yang menarik. Mengingat waktu pertama kali saya ke Fukushima, saya belum pernah mencoba onsen di Ryokan.
Bersama dengan SG-C, kami menuju kantor Wakil Gubernur Fukushima untuk Courtesy Call sebelum kembali ke National Youth Center. Ketepatan waktu orang Jepang selalu membuat saya terkagum-kagum. Mengetahui Fukushima lebih jauh dari pemaparan Kementerian Kepariwisataan, membuat saya semakin mengenal daerah yang pernah terkena bencana gempa 9.0 SR di tahun 2011.
Selain itu, kami juga berkunjung ke Disaster Center of Fukushima prefecture dimana kami dapat melihat video 4D. Kami melihat bagaimana bencana tersebut terjadi sampai pada tahap recovery serta bagaimana bencana gempa bumi di tahun 2011 meratakan Fukushima dan ribuan korban meninggal dunia dan hilang sampai pada kondisi Fukushima pada saat bencana hingga sekarang. Beberapa tempat di Fukushima masih terdeteksi oleh radiasi akibat kerusakan tiga buah Nuklir yang dimiliki oleh Jepang rusak akibat tsunami. Namun sejak tahun 2011 tingkat radiasi selalu dikontrol dan dipantau perkembangannya sehingga dari yang awalnya beberapa daerah tidak dapat dikunjungi sudah mulai menyempit dan daerah yang terdampak pun sudah mulai terdapat kehidupan. Bahkan sudah dipetakan menjadi Kawasan pembangkit listrik tenaga surya dan ladang pertanian.
Sedih pastinya, tetapi melihat bagaimana semangat masyarakat di Fukushima terutama Pemerintah Jepang itu sendiri dalam menangani bencana, bencana yang paling kelam yang pernah melanda Jepang sepanjang masa ini, dapat menjadi pelajaran yang berharga, tidak hanya bagi Jepang itu sendiri tetapi juga negara-negara lainnya dalam menangani bencana di negara masing-masing.
Sedih pastinya, tetapi melihat bagaimana semangat masyarakat di Fukushima terutama Pemerintah Jepang itu sendiri dalam menangani bencana, bencana yang paling kelam yang pernah melanda Jepang sepanjang masa ini, dapat menjadi pelajaran yang berharga, tidak hanya bagi Jepang itu sendiri tetapi juga negara-negara lainnya dalam menangani bencana di negara masing-masing.
Selepas kami bertemu dengan Vice Governor, kami bertolak kembali menuju National Youth Center dengan menggunakan kereta cepat (Shinkansen). Sesampainya kami di NYC, Discussion Group pertama kali berlangsung dan berkenalan secara langsung dengan para facilitator, OBSC, dan para committee dari program NYC. Sorak gembira para PYs di ruangan International Building dari NYC terasa begitu bergemuruh. Selepas mengikuti local program rasanya melepas rasa rindu dengan kembali bertemu-sapa dengan teman-teman satu negara pun negara lain begitu sulit untuk dideskripsikan dengan kata-kata.
Program homestay yang luar biasa penuh dengan pengalaman baru. Walaupun ini kali kedua saya mengunjungi Fukushima, namun dalam program SSEAYP ini, memberikan kesan yang berbeda. Penuh dengan kekeluargaan yang membuat Fukushima seperti rumah saya sendiri. Hippo Family Group sebagai sebuah keluarga yang membuat saya ingin datang kembali suatu saat nanti!
Foto bersama kami yang pertama :) |
Program homestay yang luar biasa penuh dengan pengalaman baru. Walaupun ini kali kedua saya mengunjungi Fukushima, namun dalam program SSEAYP ini, memberikan kesan yang berbeda. Penuh dengan kekeluargaan yang membuat Fukushima seperti rumah saya sendiri. Hippo Family Group sebagai sebuah keluarga yang membuat saya ingin datang kembali suatu saat nanti!
Japan 2-2-26 Higashiyama Tamura-cho Koriyama Fukushima Prefecture, 963-156 |
0 Comments