SSEAYP Journey 5 (Homestay Program in Malaysia)

Senin, Januari 06, 2020


Malaysia adalah Port of Call terakhir kami sebelum kembali berlayar ke Tokyo, Japan. 

Di Klang Port, Selangor Malaysia kami disambut dengan hangat oleh para panitia dengan musik dan nyanyian yang beragam dengan diiringi kendang serta alat musik lainnya. Welcome ceremony dibuka oleh HE Ambassador of Japan to Malaysia dan juga yang paling ditunggu-tunggu, The Minister of Youth And Sports Malaysia, Syed Saddiq Bin Syed Abdul Rahman. Menteri termuda yang pernah menjabat di Malaysia, terkenal degan ketampanan dan kepintarannya. Hal yang membuat saya terpukau tidak saja hanya dengan penampilannya tetapi beliau membawakan pidato sambutan dengan tanpa teks sama sekali. Tentu saja menteri yang baru berumur 26 tahun ini sangat menginspirasi para pemuda yang ada di ruangan Dolpin Hall, para Participating Youths SSEAYP 46

Syed Saddiq (kiri) menyampaikan cenderamata kepada Yamamoto Shigeki pada  'Welcome Ceremony' di Boustead Cruise Centre

Bersama dengan SG-C, saya menuju International Youth Center (IYC), Malaysia untuk institutional visit. Selain mengenal IYC Malaysia, kami juga diajak untuk bermain bersama untuk meningkatkan kekompakan dan membangun kebersamaan dalam tim dengan berbagai jenis games. Permainan menemukan pipet plastik, membuat pyramid, dan juga kami melihat kebun organik yang ada di IYC. Beberapa dari teman-teman saya mendapat kesempatan untuk memetik cabai yang sudah siap panen dan dibawa pulang. Mengingat makanan di Kapal sudah terasa hambar, mendapatkan beberapa butir cabai rasanya sangat senang sekali. 

International Youth Centre, Malaysia

Homestay matching diawali dengan penampilan tarian dari para MaPYs dan diikuti dengan 10 Minutes Perfomance dari para PYs dari perwakilan 11 negara. 

Welcome reception di Malaysia, kami mengenakan attire B2 dari DKI Jakarta.

10 minutes performance bersama 10 negara lainnya. 


Di Silver Jubilee Hall adalah tempat dimana saya bertemu dengan Host Family di Malaysia untuk pertama kali. Mendapatkan kode K12, saya tinggal bersama keluarga muslim. Mama ami bernama Cikgu Hani yang memiliki 3 orang anak perempuan. Anak pertama bernama Tira. Tira berumur 24 tahun dan sedang menempuh pendidikan ekonomi setelah menyelesaikan pendidikan angkatan darat selama 3 tahun. Anak kedua bernama Atika yang akan menyelesaikan pendidikan akademi keguruan di tahun 2019. Sedangkan anak ketiga bernama Aman yang berumur 14 tahun dan sedang duduk di bangku sekolah atas. 

Foto bersama kami yang pertama bersama Host Mom, Cikgu Hani

Saya dipasangkan bersama PPYs bernama Jezza dan kami memilih untuk tidur dalam satu kamar mengingat rumah host family kami cukup besar. Selain itu kami ingin mengenal satu-sama lain dengan lebih dekat selama program homestay yang hanya berlangsung 3 hari 2 malam. Kami sangat beruntung mendapatkan 3 sisters yang baik hati dan asik sekali. Suasana rumah menjadi begitu riang dan gembira. Sepanjang perjalanan, kami berbincang dan saling bertukar informasi satu-sama lain. 

Ayah & Mama kami di Plot 33/lot 5479 Jalan Masjoyo KG Jenjarom 42600 Jenjarom Selangor 

Setelah homestay matching, kami langsung menuju rumah orang tua Mama kami. Jarak rumah orang tua mama kami dari rumah tempat kami homestay sekitar 1 jam. Setelah kurang lebih 2 jam berbincang-bincang kami menonton Film Frozen II di salah satu bioskop di pusat kota Malaysia KLCC. 

Berama keluarga kami, Tira, Atika, & Cikgu Hani mencoba moda transportasi umum Malaysia menuju KLCC.

Kegiatan homestay kami diawali dengan sarapan bersama dengan ayah, mama hani, tira, atika, jezza & saya. Mama dan Tira sengaja bangun pagi untuk memasak makanan khas malaysia. Tentu saja kami sangat senang dan menikmati sarapan sambil berbincang-bincang bersama. Kemudian kami mengunjungi Central Market (Pasar Seni) untuk membeli beberapa oleh-oleh dan berkeliling di KLCC (Twin Tower). Malam harinya kami diajak untuk berkumpul sambil makan durian di depan rumah bersama ayah. Walaupun durian ini sedikit sulit ditemui pada malam hari yang sudah cukup larut, namun akhirnya kami menemukan setelah kurang lebih 30 menit menyusuri jalan.

Terima kasih Cikgu Hani dan Tira sudah hadir untuk send-off ceremony & Openship.

Hal-hal yang bisa saya pelajari dari homestay Malaysia bersama keluarga muslim adalah sebagai berikut. 

  1. Rasa toleransi yang tinggi terutama saat harus beribadah. 
  2. Jenis makanan yang dikonsumsi setiap harinya. 
  3. Cara berpakaian yang berbeda tidak membuat kami memiliki jarak. 
  4. Kami saling bertukar budaya dan kekayaan bangsa satu dengan yang lainnya. 

Kejutan yang mama berikan untuk kami saat menuju nippon maru.

Terima kasih mama dan Tira, kenangan yang sangat indah bagi kami :)
Sayang kalian :))



You Might Also Like

0 komentar

Paling Banyak Dibaca

Subscribe