[Wid Review] What to Do When Your Heart Is Not There Anymore
Kamis, Februari 07, 2019
Hidup ideal adalah ketika lo dibayar mengerjakan hal yang bermakna bagi hidup lo. Sayang, kadang hidup ga seperti itu. Mungkin dulu pernah, tapi sejak lo mempertanyakan tujuan hidup lo, makna kerjaan lo, atau bos lo uda ga peduli dengan perkembangan diri lo, lo nya bosen ngerjain itu-itu mulu, perasaan itu bisa muncul. I’m stuck here. What should I do?
#1 Kenali apa yang lo cari dari pekerjaan lo, dari hidup lo.
Tidak setiap orang ingin punya karir tinggi. Bahkan, riset dari Yale University menyebut orang gagal memahami tujuan kerjanya. Pada dasarnya, pekerjaan bisa dipandang sebagai tiga: karir, tugas, dan panggilan. Faktor panggilan lah yang paling membuat individu puas dan total dalam pekerjaannya. Maka, coba cari apa yang menjadi panggilan hati lo. Bisa jadi, apa yang jadi panggilan hati lo sekarang sudah beda dengan panggilan hati ketika lo masuk ke dunia kerja dulu. Pun kalo lo ga menemukan, setidaknya lo kerja uda nggak mikirin “gue kerja buat apa?”
#2 Coba modifikasi pekerjaan lo.
Coba bicara dengan atasan atau tim tentang pekerjaan lo. Adakah hal lain yang lo suka atau anggap bermakna dan bisa dimasukkan ke pekerjaan lo. Misal, lo arsitek tapi suka ketemu orang. Mintalah dilibatkan pada sesi penjualan atau pameran. Coba gali apa yang bisa lo lakukan sebelum atau sesudah pekerjaan utama. Hal kecil saja bisa membantu meningkatkan kepuasan kerja lo.
#3 Jalani passion lo diluar jam kerja.
Coba lakukan bahkan seriusin kegiatan yang lo suka diluar jam kerja. Jadikan itu sebagai ladang kepuasan batin lo. Selain mengurangi stres, bisa aja lo mendapatkan inspirasi yang bisa lo terapkan di tempat kerja
#4 Jika ketiga saran tidak berfungsi, ambil keputusan.
Cobalah memandang pindah karir sebagaimana pindah rumah. Dulu, ketika memilih rumah, lo punya kriteria yang harus ada. Tapi seiring waktu, kondisi berubah. Kriteria dan kondisi rumah berubah. Lo punya pilihan tetap, direnovasi, atau pindah rumah. Demikian pula dengan pindah karir, apakah prioritas dan kondisi pekerjaan lo masih sama? Apakah lo bisa merenovasi pekerjaan lo? Atau harus pindah? Jika memang harus pindah, lo perlu memikirkan dengan sangat matang sebelum akhirnya lo pindah. Bangun dan gunakan jaringan dengan profesional di bidang yang lo passion disana. Persiapkan kondisi keuangan, lakukan uji coba (ketika weekend atau malam hari). Bagian terpentingnya adalah lo mengetahui dimana hati lo sekarang berada, dan lo berada disana. Karena itulah alasan paling pertama akhirnya lo memutuskan mengambil langkah.
________
Article by: Andy Molinsky, Profesor Organizational Behavior di Brandeis International Business School.
0 Comments