Penelitian Kualitatif; Memahami Permasalahan dan Mencari Solusi Lebih Dalam

Rabu, Mei 29, 2019

Memahami Komponen Dalam Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif




Pendahuluan 

1. Latar Belakang 


Justifikasi mengapa studi perlu dilakukan, menunjukkan secara ringkas dan jelas 

· Deskripsi ; 

What, Who, When, Where, and How Big 

Masalah kesehatan tersebut? 

· Apa yang sudah diketahui dari berbagai literatur terkait masalah kesehatan tersebut? 

· Apa yang belum diketahui atau kesenjangan informasi yang perlu diketahui? 

Pada bagian ini penting untuk menjelaskan bahwa kesenjangan informasi tersebut perlu dijawab dengan penelitian kualitatif. 

· Apa kegunaan atau manfaat yang diperoleh jika kesenjangan informasi tersebut berhasil diketahui; bagi perorangan atau professional atau kelompok masyarakat atau akademik/layanan/kebijakan/program/bahkan perkembangan metodologi penelitian. 

2. Pertanyaan Penelitian 


Dalam bidang kesehatan, penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang suatu fenomena sosial (berhubungan dengan manusia) yang terkait dengan persepsi dan perilaku individu/kelompok yang berhubungan risiko kesehatan, pemanfaatan dan pemberian layanan kesehatan termasuk didalamnya kebijakan dan program kesehatan. Karenanya berbeda dengan penelitian kuantitatif, pertanyaan penelitian kualitatif sebaiknya dibuat terbuka (open ended) dengan diawali kata tanya WHAT & HOW. Hal ini untuk menghindari adanya asumsi hubungan sebab-akibat atau cause-effect relationships sebagaimana sering dilakukan dalam penelitian kuantitatif (Creswell, 2008). Umumnya hanya terdapat satu pertanyaan penelitian yang bersifat sentral atau utama dan dapat disusun dengan memperhatikan poin-poin berikut: 

-Mulai dengan kata tanya ‘apa” atau “bagaimana”. 

-Ungkapan fenomena apa yang akan diteliti. 

-Identifikasi partisipan dalam penelitian. 

-Sebut lokasi atau seting dimana studi akan dilakukan. 

Contoh pertanyaan sentral dalam sebuah penelitian kualitatif bidang kesehatan adalah 

-Bagaimana proses yang ditempuh oleh ibu melahirkan dalam memutuskan tempat pertolongan persalinan di Desa A? 

Dapat kita bayangkan, dengan model pertanyaan terbuka seperti di atas, berbagai kemungkinan proses dan peran beberapa actor dalam proses tersebut akan bisa dijawab. 

Jika dibutuhkan pertanyaan sentral dapat diikuti dengan beberapa pertanyaan khusus atau ikutan, biasanya dengan dua tujuan: 

1) Membagi pertanyaan sentral menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik. 

2) Membagi pertanyaan sentral menjadi langkah-langkah atau tahapan pengumpulan data. 

Contoh pertanyaan penelitian ikutan dari pertanyaan sentral di atas adalah: 

1) Bagaimanakah proses pengambilan keputusan tempat pertolongan persalinan diambil? 

2) Apa peran orang-orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut? 

3) Apa yang terjadi selama proses pengambilan keputusan tersebut? 

4) Apa yang diputuskan terkait tempat pertolongan persalinan? 

3. Tujuan Penelitian 


Penting untuk menggunakan kata kerja yang tujuannya menjelaskan atau menggali informasi (exploratory verbs), hindari penggunaan kata kerja yang mengarahkan suatu hubungan sebagaimana sering dilakukan dalam penelitian kuantitatif. 

Contoh exploratory verbs yang sering digunakan adalah: 

· Melaporkan atau membuat refleksi suatu peristiwa (dalam penelitian naratif) 

· Mendeskripsikan, menggambarkan atau menjelaskan (describe) suatu pengalaman (dalam penelitian fenomenologi) 

· Mengungkapkan (dalam penelitian grounded) 

· Mengerti atau memahami (dalam etnografi) 

· Mengeksplorasi atau menggali atau menelusuri sebuah proses (dalam studi kasus) 



Tinjauan Pustaka 


Secara umum terdapat empat hal yang harus dikaji. 

1) Kajian terhadap perspektif atau paradigma dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian kesehatan masyarakat di Indonesia hal ini relative jarang dilakukan, tetapi sangat umum dipraktekkan dalam tesis kualitatif di negara lain yang memiliki tradisi kuat dalam debat perspektif positivism vs constructivism (Liamputtong, 2009; Creswell, 2012). Lebih lanjut dalam bagian ini peneliti kualitatif akan menjelaskan mengapa ia memilih menggunakan pendekatan constructivism atau interpretivism dalam menjawab pertanyaan penelitiannya. 

2) Kajian terhadap metodologi yang digunakan, ingat metodologi tidak sama dengan metode penelitian. Kajian metodologi lebih luas karena mencakup argument terkait bagaimana metode yang akan digunakan dapat menemukan kebenaran dari jawaban terhadap pertanyaan penelitian termasuk aspek validitas, reliabilitas, objektivitas, dan generalibilitas. Ini juga jarang ditemukan dalam kajian kepustakaan penelitian kualitatif di Indonesia. 

3) Kajian terhadap teori atau kerangka kerja yang akan digunakan untuk menjelaskan temuan penelitian, ini harus dilakukan secara baik untuk menunjukkan pemahaman penelitian tentang apa yang akan dilakukan untuk menginterpretasikan data yang akan diperoleh. 

4) Kajian substantive terhadap hasil penelitian relevan, kebijakan, laporan evaluasi dan dokumentasi lainnya yang berkaitan dengan fokus studi. Ini akan memberi sumbangan yang besar terhadap pembahasan hasil penelitian dan penulisan rekomendasi. 

Bagaimana porsi keempat kajian tersebut sangat bervariasi tergantung kebutuhan, secara umum kajian paradigma dan metodologi menempati porsi lebih kecil dibandingkan dengan kedua kajian lainnya. Bagaimana penyusunan sub-bab dari keempat kajian tersebut sangat tergantung pada kreativitas peneliti, tidak harus terpisah secara tegas, dapat saling terkait dan juga sesuai dengan topik penelitian. 

Metodologi 


1. Rancangan atau design penelitian 


Bagian ini menjelaskan mengapa peneliti memilih jenis rancangan penelitian kualitatif tertentu: 

-Studi naratif 

-Studi kasus 

-Fenomenologi 

-Etnografi 

-Grounded Study 

-Participatory action research 



2. Penjelasan mengenai metode atau teknik pengumpulan data 


Bagian ini menjelaskan tiga hal pokok: 

1) Bagaimana data akan diperoleh, dengan cara apa. 

-Wawancara mendalam 

-FGD 

-Observasi & catatan Lapangan 

-Analisis dokumen. 

-Dll 

2) Bagaimana partisipan akan direkrut? Apakah probability atau non-probability sampling? Bagaimana kriteria inklusi dan eksklusi? 

3) Data atau informasi apa saja yang akan digali dari partisipan penelitian. 

3. Prosedur Analisis 


Ini merupakan bagian yang cukup kompleks untuk rancangan penelitian kualitatif, sangat sering peneliti mengabaikan untuk memberikan penjelasan yang tepat karena menganggap teknik analisis penelitian kualitatif sederhana, mudah, dan sama saja. Tidak benar mengingat ada banyak teknik analisis yang sama dengan penelitian kuantitatif yang tergantung dengan tujuan dan rancangan penelitian. 

Beberapa teknik umum yang digunakan adalah sebgaai berikut: 

· Content analysis 

· Thematic analysis 

· Grounded theory 

· Network analysis 

· Narrative analysis 

· Discourse analysis 

· Semiotic analysis 

Proses transkripsi, coding, re-coding, pengembangan tema, dan interpretasi hasil sangat tergantung dari teknik analisis yang dipilih (Liamputtong, 2009). Sama halnya dengan rancangan kuantitatif, penelitian kualitatif harus mampu menjelaskan rasional dari pemilihan teknik tertentu dan bagaimana teknik tersebut akan dilakukan. Perlu juga dijelaskan bagaimana peran peneliti dalam analisis; bagaimana objektivitas dan validitas dapat dicapai, atau apakah ada tempat untuk subjektivitas dalam analisis yang akan dilakukan, jika iya maka sejauh mana? 

4. Etika Penelitian 


Bagian ini membahas secara detail bagaimana menjaga etika penelitian, bagaimana penelitian tidak do harm dan justru memberikanmanfaat pada partisipan. Prosedur memperoleh persetujuan etik juga harus dijelaskan. 





_______________________________________________

References: 

Creswell JW. (2008) Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches: Sage Publications, Incorporated. 
Creswell JW. (2012) Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches: Sage. 
Liamputtong P. (2009) Qualitative research methods: Oxford University Press.

You Might Also Like

0 komentar

Paling Banyak Dibaca

Subscribe