Melukat di Pura Tirta Empul
Minggu, Mei 05, 2019
Pura Tirta Empul terletak di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar, Bali. Pura ini terletak kurang lebih 40 km ke arah timur laut dari Kota Denpasar. Namun hanya sekitar 20 menit dari rumah saya.
Pura Tirta Empul yang memiliki 3 kolam dengan fungsi dan arti yang berbeda.
Kolam pertama yang saya masuki memiliki 14 pancuran yang bernama Tirta Pembersihan. Disana ada 2 pancuran yang harus dihindari yaitu Tirta Pengentas I dan Tirta Pengentas II dimana yang artinya adalah untuk mensucikan mereka yang telah tiada.
Kolam kedua bernama Tirta Pelebur (Kutukan dan Sumpah). Setelah saya melewati 14 pancuran yang berada di Tirta Pembersihan, saya pun harus naik 2 tangga yang telah tersedia dan berpindah ke kolam sebelahnya.
Disana tersedia hanya 2 pancuran saja, saat saya melewati kedua pancuran tersebut ada yang mengisi air tersebut ke dalam botol. Air suci tersebut akan dipakai kembali untuk sembahyang.
Kolam Terakhir terdapat di sisi barat yang bernama Tirta Upakara (Tirta Penyakit Berat) yang memiliki 6 pancuran. Tiap pancuran yang berbentuk menyerupai keong besar memiliki makna tersendiri yaitu Tirta Gering, Tirta Leteh, Tirta Penyakit Berat, Tirta Pengulapan, Tirta Pengenteg Beras dan Tirta Kesejahteraan Keluarga.
Tata Cara Untuk Melukat
Berikut adalah Tahapan-tahapan dalam melukat di Tirta Empul yang merupakan saduran dari I Nyoman Sarna, SE :
Tahap Pertama
- Persiapkan pakaian yang sesuai untuk melukat.
- Haturkan pakeling/pejati ditempat yang telah disediakan dan canang sari disetiap pancuran yang akan dimohon berkahnya. Duduk sejenak, sampaikan permohonon dan tujuan melukat.
- Untuk tahap pertama lakukan pengelukatan pada Tirtha Gering selama tiga kali berturut-turut pada hari yang berbeda.
- Pada setiap pancoran dilakukan dengan cara cuci muka tiga kali, berkumur tiga kali, minum sekali selanjutnya melukat selama tiga kali hitungan umur dengan cakupkan tangan didada sambil memanjatkan doa. Akhiri dengan puji syukur (matur suksme).
Tahap Kedua
Bila putaran pada tahap pertama sudah selesai, maka barulah dilakukan putaran tahap kedua dengan langkah-langkah sama seperti diatas dan diawali dari:
- Tirtha Gering, Tirtha Leteh, Tirtha Penyakit Berat, Tirtha Pelebur Kutukan, Tirtha Pelebur Cor, Tirtha Sudamala, Tirtha Merta, Selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan.
- Tirtha Penyakit Kulit, Tirtha Ketenangan Jiwa, Tirtha Rematik, Tirtha Gigi, Tirtha Sakit Tulang, Tirtha Asmara, Tirtha Ketenangan Emosi, Tirtha Penyakit Pernafasan, Tirtha Rambut.
Tahap Ketiga
Matur Suksme pada Beliau yang ber-Sthana di Pura Luhur Tirtha Empul, atas segala berkah dan kesembuhan yang telah diberikan.
Di Tirta Empul sebenarnya ada 33 Pancoran akan tetapi pernah terjadi gempa besar saat ini yang masih berfungsi 22 buah pancuran, terbagai menjadi 3 kelompok:
Tirtha Pembersihan (14 pancuran):
- Tirtha Bepergian Jauh, (auranya-putih ; energi ; rasa aman)
- Tirtha Penyakit Kulit, (auranya–merah kekuningan ; energi-belerang)
- Tirtha Ketenangan Jiwa, (auranya-bening ; energi-dingin seperti salju), baik untuk mengatasi stres, gangguan ingatan.
- Tirtha Rematik, (auranya-merah terang ; energi-hangat), baik untuk rematik, asam urat, kekakuan otor, alergi.
- Tirtha Gigi, (auranya-pancawarna ; energi-ngilu), baik untuk sakit gigi, tirtha untuk potong gigi, gangguan ilmu hitam.
- Tirtha Sakit Tulang, (auranya-lembayung ; energi-hangat dalam tulang), baik untuk gangguan pada tulang, pertumbuhan tulang.
- Tirtha Asmara, (auranya-merah muda ; energi-kebahagiaan), baik untuk meningkatkan rasa cinta kasih dalam keluarga, perjodohan.
- Tirtha Ketenangan Emosi, (auranya-bening ; energi-dingin menyengat), baik untuk meredam amarah/emosi.
- Tirtha Penyakit Saluran Nafas, (auranya-biru kehijauan ; energi segar), baik untuk batuk, pilek, amandel, asma.
- Tirtha Rambut, (auranya-putih kekuningan ; energi-rasa tebal dikepala), baik untuk menyubutkan rambut, kerontokan, gatal-gatal dikepala.
- Tirtha Pengentas I, (auranya-putih kekuningan), bagi jasadnya masih ada
- Tirtha Pengentas II, (auranta-putih), bagi jasadnya sudah tidak ada
- Tirtha Merta, (auranya-kuning emas ; energi-menyejukan), baik untuk melapangkan rejeki, kesuburan tanah pertanian, karier, kharisma, kesucian tempat usaha
- Tirtha Sudamala, (auranya-putih cemerlang ; energi-manis madu), baik untuk menyucikan jasmani/rohani, memperkuat kundalini, memperlancar sistem pembuluh darah, autis, ngompol, meningkatkan spiritual.
Tirtha Pelebur Kutukan dan Sumpah (2 pancuran):
- Tirtha Pelebur Kutukan, (auranya-kuning kebiruan ; energi-sejuk dikepala)
- Tirtha Pelebur Sumpah/Cor, (auranya-kuning keputihan ; energi-idem)
Tirtha Penyakit Berat dan Tirtha Upakara (6 pancuran):
- Tirtha Gering, (auranya-panca warna ; energi-merinding/ketakutan), baik untuk melebur kekotoran dalam diri, penetralitas energi negatif, menghilangkan sifar angkara murka, membersihkan aura luar dan dalam, memperoleh keturunan, penyembuhan penyakit berat spt. kanker, infeksi.
- Tirtha Leteh, (energi-kulit terasa mengelupas), baik untuk peleburan leteh/sebel/cuntaka, mempercepat penyembuhan penyakit, meningkatkan kesucian.
- Tirtha Penyakit Berat (auranya-merah menyala;energi-dada terasa begetar).
- Tirtha Pengulapan, (auranya-kuning kemerahan).
- Tirtha Pengenteg Beras (auranya-kuning keputihan).
- Tirtha Kesejahteraan Keluarga (auranya-putih).
Dan waktu yang paling bagus untuk melukat ialah ketika pergantian dari malam ke pagi yaitu 23:59 atau jam 12 malam.
Dan dihimbau hendaknya sebelum melukat harus dalam keadaan bersih yaitu sudah mandi terlebih dahulu dirumah dan sempatkan sembahyang di Sanggah/Merajan untuk memohon restu kepada Ida Bhatara Hyang Guru agar tujuan dari kita melukat terwujud.
Semoga dapat bermanfaat untuk semeton. Jika terdapat penjelasan yang kurang lengkap atau kurang tepat mohon dikoreksi bersama. Suksma…
Sumber: http://inputbali.com
Apo asman matarah sundhayantu
Ghrtena no ghrtapvah punantu
Visvam hi ripram pravahanti devir
Ud id abhyah sucir a puta emi
[Rig Veda X.17.10]
- Semoga air suci berkah alam semesta ini menyucikan diri kami sehingga kami bercahaya gemerlapan. Semoga diri kami dibersihkan oleh air suci ini. Semoga air suci ini melenyapkan segala kekotoran kami. Kami akan bangkit [dari kegelapan] dan memperoleh kesucian darinya.
Sebenarnya setiap hari para dewa-dewi dan alam semesta ingin menuangkan air suci yang berkelimpahan ke bathin kita. Sayangnya kebanyakan orang tidak sadar dan tidak nyambung dengan hal ini karena kebanyakan orang [ibarat gelas], gelas jiwa dan badannya ditinggikan dan ada sebagian orang gelas jiwa dan badannya ditutup. Ketika gelasnya direndahkan dan dibuka, maka disanalah air suci semesta yang memurnikan diri bisa masuk ke dalam jiwa.
0 Comments