Kolaborasi itu Kunci

Kamis, Maret 01, 2018

Tanpa Kolaborasi, Foto ini pun tak akan terpublish XD


Minggu kedua ini, kegiatan saya kebanyakan mengikuti beberapa kelas terkait dengan kebijakan kesehatan, permasalahan kesehatan yang ada di Kyoto, dan sistem kesehatan di Jepang setelah perang dunia ke-2 sampai dengan sekarang.

Beberapa kelas yang saya hadiri, sebagian besar lecturers saya sempat membahas tentang kelamnya hubungan Jepang-Indonesia pada masa lampau, terlebih lagi tentang bagaimana perjuangan Jepang saat setelah perang dunia ke-2 untuk mencapai kondisi yang lebih baik seperti sekarang dengan kondisi perekonomian yang buruk saat itu. Tetapi tetap, itu hanya masa lalu dan kini Jepang-Indonesia memiliki hubungan dan cerita yang berbeda. Kita saling support dan membutuhkan yups XD 

Jepang mengalami perubahan yang ekstrim dari segala sektor khususnya sector kesehatan jika dibandingkan dengan negara kita, Indonesia (padahal sama-sama berjuang pada zaman itu). Namun, sejujurnya pemerintah kita sudah berusaha untuk mencapai tahap ini. Program-program yang diterapkan di Indonesia di bidang kesehatan tidak kalah baiknya, sangat membantu mengembangkan dan mencoba mencakup kesehatan untuk seluruh masyarakat, walaupun tidak dapat dipungkiri, Memang. Masih banyak yang harus diperbaiki. 

Umedu Junior High School

Saya mendapat kesempatan untuk ikut dalam beberapa proyek penelitian dan edukasi di Kyoto Prefecture Hospital, Umedu Junior High School dan beberapa rumah sakit dan sekolah lainnya bersama Universitas tempat saya magang dan juga NPO Japan yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat salah satunya NPO yang fokus pada bidang Tobacco Control yang ikut bersama kami untuk kegiatan edukasi minggu ini. 

Chief of Yamashiro North Public Health Center


Semoga muka saya tidak jadi terlihat lebih tua 
sesaat setelah mengikuti full day lecture 
di Yamashiro North Public Health Center haha
Mengikuti beberapa kelas sesuai dengan minat saya dibidang kesehatan komunitas dan pengembangan kesehatan masyarakat di daerah terpencil merupakan hal yang membuat saya bersemangat, serta yang paling menarik minggu ini adalah full-day kelas. Di kelas ini saya belajar guna memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sistem kesehatan dan kebijakan kesehatan di Jepang pada umumnya di Yamashiro North Public Health Center (PHC). Saya sangat beruntung dan apresiasi tinggi dengan budaya Jepang satu ini, walaupun saya bukan utusan kenegaraan atau orang penting dari Indonesia, hanya orang biasa yang datang untuk belajar dari Jepang, mendapat sambutan yang sangat sangat baik. Pengalaman saya di Yamashiro PHC tidak hanya belajar tentang bagaimana kondisi Jepang, program yang mereka implementasikan, tetapi juga benar-benar tentang bagaimana komitmen dan dedikasi terhadap sebuah tanggungjawab.

Full day lecture in Yamashiro North Public Health Center


Community research and education activities in High School

Sejauh pemahaman saya tentang sistem/kebijakan Jepang dan Indonesia, tidak jauh berbeda mengingat Indonesia juga mengadopsi sistem/kebijakan Jepang dan Indonesia/Jepang belajar dari sistem Australia khususnya kebijakan tentang pengendalian rokok dan Asuransi Kesehatan Nasional yang tentunya ditekankan kembali pada permasalahan Negara masing-masing. 

Namun, sungguh yang membuat saya kagum. Dedikasi dan komitmen untuk berkolaborasi mencapai tujuan bersama, saling membantu, bekerja cerdas, tidak Greedy apalagi Korupsi. Tahu kan yaa kalau di Jepang Korupsi itu adalah tindakan yang PALING MEMALUKAN, tidak heran jika tindakan tercela ini terjadi dalam sebuah organisasi/institusi yang dipimpin oleh seseorang maka orang yang bersangkutan/pimpinannya akan mengundurkan diri serta mendapatkan sanksi berlaku secara tegas, jelas dan mengikat (parah dehh, coba deh cek di google gak ada tuhh tajam-tajam kebawah doang hihi). Disamping itu, tidak ada ego/hegemoni yang eksis disini dan banyak factor yang mempengaruhi tetapi menurut saya pribadi, kembali lagi pada SDM yang dimiliki Jepang merupakan hal yang paling membedakan kita. 

Masing-masing Negara memiliki permasalahan sendiri tetapi Jepang dapat mencapai perubahan ekstrim ini karena pola kolaborasi intra-inter sectors sudah diterapkan sejak pertama komitmen untuk perubahan yang lebih baik dicanangkan.

Sedangkan Indonesia baru saja Mulai, ada harapan (sangat) hanya saja perlu kerja bersama yang lebih baik...(sabarrr...)



You Might Also Like

0 komentar

Paling Banyak Dibaca

Subscribe