Umur Panjang, Bonus atau Masalah Bagi Jepang?

Rabu, Maret 07, 2018

Jadi kali ini aku ingin berbagi tentang apa yang aku temukan terkait dengan angka harapan hidup jepang yang tinggi banget nih...
Bangunan Kekaisaran Tertua Shogun di Kyoto

Mungkin udah gak asing lagi yaa kalau Jepang itu punya banyak banget Lansia.  Bangunan-bangunan tua aja dirawat sedemikian rupa apalagi warganya...


Bagi yang ingin punya umur panjang, berikut aku bagi-bagi deh informasi kenapa mereka bisa panjang umurnya… 

 
Laboratorium Kyoto Prefectural Institute of Public Health and Environment

Peraturan Jepang yang strik pake banget

Jadi disini untuk membuka lapak/restoran-restoran peraturannya sangat sangat ketat sis, jadi melewati beberapa tes laboratorium. Setelah izinnya keluar untuk sementara dalam masa pengawasan selama 3-6 bulan dan jika tidak terjadi keracunan pada konsumen maka izin permanen akan diberikan namun jika terdapat kasus keracunan/pasien sakit gegara makanan dari restoran tersebut dari hasil surveilans maka restoran akan ditutup dan bangkrut. Walaupun izin permanen sudah diberikan setiap tahunnya public health center melakukan control dan cek mulai dari makanan sampai sanitasi yang harus benar-benar sesuai dengan standar yang berlaku macam SOP gitu. Hal ini juga berlaku keras bagi perusahan-perusahan makanan disini yang kerap kali melakukan kecurangan. 
Jadi bener-bener serius pemerintah Jepang dalam pengawasan dan mengontrol makanan/minuman yang beredar.

 

Banyak makan Sayur dan Buah

Salah satu makanan Tradisional Jepang yang sehat untuk makan siang
Sayur dan buah disini mahal sis, walaupun begitu mereka tetap mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung banyak serat seperti sayur, buah tanpa dimasak terlebih dahulu kalaupun dimasak palingan pake minyak almond/sayur kemudian ditumis sebentar atau direbus saja sebentar. 
Jarang sekali di goreng kemudian sangat jarang mengkonsumsi makanan manis untuk penutup tetapi memilih untuk minum teh hijau tanpa gula. Bahkan minum kopi pun tanpa gula jadi bener-bener gak enak (menurut aku yaa haha). Cuma prinsip mereka bukan rasanya tetapi manfaatnya bagi tubuh.

 

Mie sehat dan karbohidrat bermanfaat

Tidak seperti kita di Indonesia, konsumsi karbohidrat Japanese sangat bervariatif. Jadi mereka tidak makan nasi melulu, tetapi ada udon (mie dari beras) soba (mie dari buckle wheat) dan sereal/roti gandum dan sering kali dicampur buah-buahan seperti tomat dan alpukat. Jadi mie disini itu sehat sekali gak berbahaya dikonsumsi oleh bayi sekalipun.

 

Rumput laut tiap hari

Well, udah gak asing lagi sih yaa emang Japanese suka makan sup miso. Jadi soup yang isisnya rumput laut, kadang isi tofu dan kacang merah jadi emang tanpa garam dan gula. Orginal rasanya dari bahan-bahan yang dicampurkan. Menurut aku sih sup ini enak-enak aja tapi tetep campur cabe haha

 

Teh Hijau Jepang

Tea Ceremony di Kitano Tenmangu

 

Nah tiap hari, aku disini emang minum teh hijau, pagi, siang, malam. Kebetulan emang suka Cuma awal-awal dulu pertama kesini teh hijau itu rasanya aneh karena kita terbiasa mengkonsumsi teh hitam yaa. Kebetulan sensei aku seorang dokter dan beliau bilang kalau teh hijau salah satu yang membuat Japanese punya umur panjang. Teh hijau mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Jadi ada kandungan cathecin dan senyawa khusus EGCG yang dapat mempercepat metabolisme tubuh. Sehingga nutrisi makanan dan kalori dalam tubuh bisa diproses menjadi energi dan dengan minum teh hijau secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit jantung, osteoporosis dan kanker.

 

Makan Banyak IKAN

Ikan emang ada dimana-mana nih apalagi emang Jepang terkenal dengan Sushi-Ikan mentah. Jadi kalo teorinya sih emang ikan mengandung asam lemak omega 3 yang tinggi dan ini penting buat kesehatan otak dan jantung.

 

Jalan kaki-sepedaan dan olahraga

Yups Jalan kaki, selama disini aku banyak jalan kakinya. Awal-awal menyakitkan sekali sampai-sampai tumit kaki lecet. Cuma yaa emang sehat, secara tidak langsung memberikan manfaat bagi tubuh. Tiap ke kantor aku jalan kaki sekitar 40 menit bahkan awal-awal butuh 1 jam dan rata-rata Japanse banyak jalan kaki menuju station kereta atau bus. Temples disini juga butuh jalan kaki mengelilingi taman sebelum ketemu dengan tempat ibadah utamanya.

Disamping itu olahraga pun ada teknik di atas Kasur dan Tempat duduk sis, jadi disamping ramalan cuaca yang akurat tiap harinya di televisi, cara olahraga yang bervariatif ada tayangannya. Duhh saking canggihnya ngapa-ngapain itu gampang banget rasanya disini. Mesinnya canggih banget bikin idup rasanya receh HAHA…

 

Makan Bakteri

Tiap hari aku disini makan bakteri sis haha. Jadi setiap pagi kebanyakan Japanese makan yogurt dan acar. Jadi menurut aku sih yaa bakteri yang ada di yogurt/yakult gitu emang bagus buat sistem pencernaan dan kekebalan tubuh serta memelihara kesehatan usus.

 

Lingkungan dan warganya dikontrol dengan sangat baik

Aku gak ngerti lagi sih ama Negara ini. Saking striknya sama kebersihan, bener-bener gedung itu jarang berdebu, bersih banget sih yaa. Kemudian emang tiap tahun warganya diwajibkan untuk mengontrol kesehatan dan jikalau ada gejala penyakit atau tanda-tanda sakit langsung di vaksin atau diberikan treatment yang memadai. Tidak dapat dipungkiri memang sistem kesehatan nasionalnya saja 70% ditanggung pemerintah dengan fasilitas yang canggih pake banget. Sampe bengong geleng-geleng aku liatnya.
Olahraga Pagi sambil menikmati pemandangan pegunungan

Tetapi, aku rasa-rasa sih yaa. Aku sih kalau dikasi sama Tuhan hidup selama masa produktif dan pensiun sekian tahun aja dehh. Rasanya sulit kalau punya umur sampai 100 tahun gitu hihi repott hiks hiks. Sejauh bisa main sama cucu aja udah cukup #apaansih LOL

Nahh kalau dari pengamatan empat mata aku sejauh ini, Lansia pada umumnya karena sudah tidak produktif, menjadi beban Negara. Walaupun gak punya penyakit serius, cuma disini Lansia sebagian besar hidup sendirian sis. Kalau yang berasal dari keluarga kaya, ada yang diurus sama perawat lansia sampai dirawat robot karena kekurangan perawat yang mau merawat Lansia. 


Kalau dari keluarga menengah kebawah yaa sendirian gitu sis tinggal jauh dari wilayah perkotaan. Makanya countryside Japan kebanyakan dihuni oleh para Lansia.

Bagi pemerintah Jepang sendiri, Lansia yang jumlahnya melebihi populasi anak menjadi masalah besar dan beban negara terutama masalah kesehatan para Lansia yang membutuhkan biaya tinggi. Sebenarnya Jepang ingin lebih banyak anak untuk menambah populasi mereka daripada Lansia. Cuma memang sudah menjadi rahasia umur kalau sebagian besar Japanese tidak tertarik untuk menikah dan punya anak sis.
Sebagian besar uang negara digunakan untuk program-program mensejahterakan para lansia dan program Melahirkan Gratis di rumah sakit pun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh Japanese.

Yups sis, namanya juga negara maju yaa!

Disini melahirkan dirumah sakit mahal pake banget. Bisa dibayangkan mahalnya, batuk-pilek aja disini pake x-ray dan tes laboratorium gitu yang menghabiskan biaya *8.850 yen (sekitar 1 juta lebih) dengan obat hanya untuk 4 hari, apalagi melahirkan hemmm. 


Namun bagusnya, pemerintah Jepang memberikannya secara Gratis semuanya, mulai dari ketahuan hamil, imunisasi, perawatan, melahirkan sampai pasca-melahirkan. Enakkkkkk banget hiks gak habis pikir sih yaa tetep aja dikit yang mau punya anak disini.

You Might Also Like

0 komentar

Paling Banyak Dibaca

Subscribe