Temple Tertua & Tersakral di Jepang

Jumat, Maret 09, 2018

Ise, kota yang berada di prefektur Mie ini adalah tempat yang sakral bagi masyarakat Jepang. Kota ini merupakan rumah dari Ise Jingu (Ise Shrine) atau Ise Daijingu (Grand Ise Shrine), temple yang sangat di sakralkan oleh masyarakat Jepang sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu.

Temple Ise telah ada sejak tahun 4 masehi. Temple ini didedikasikan untuk Dewi Amaterasu-Omikami, seorang Dewi Shinto yang dipercayai oleh keluarga Kekaisaran Jepang sejak lama. 

Temple Ise dibagi menjadi dua bagian, yaitu Toyoukedaijingu atau Geku dan Kotaijingu atau Naiku. Toyoukedaijingu atau Geku adalah temple yang dibuat bagi Dewi Toyo’uke-no-Omikami. 


Ise Shrine-Jinja (Ise Jingu)


Sarutahiko-Jinja Shrine

Temple pertama adalah Sarutahiko-Jinja Shrine yang menurut kepercayaan Japanese, merupakan Temple paling penting di Jepang. Tertua dan tempat beristananya Sarutahiko-okami yang merupakan cucu dari Amaterasuomikami ketika Ninigi-no-mikoto dan lainnya turun dari surga.
Temple ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan kesuksesan bisnis. Jadi benar-benar Ise Shrine adalah rangkaian temples tersuci dan termegah menurut Japanese. Tidak mengherankan jika belum banyak turis yang datang kesini walaupun terkenal banget seantaro Jepang karena gak sembarang orang bisa berkunjung kesini. Akses yang jauh dari pusat kota dan tempat yang cukup sulit untuk dijangkau mengingat jalur menuju kesini sudah lepas dengan akses transportasi umum. Jika menggunakan transportasi lokal akan memerlukan biaya yang cukup mahal. Beruntung saya mendapat kesempatan untuk diajak ke rangkaian Temple terbesar dan Tertua di Kyoto ini. Senang sekali rasanya pas ibadah minggu yang kebetulan pas banget dengan hari Taiyang. Jadi hari minggu pas saya bersama keluarga sensei mengunjungi dan ibadah di Ise Shrine ini, bertepatan dengan hari baiknya Japanese untuk ibadah.

Naiku River Shogun & Geku Mitsu Ishi 

Bersihkan diri dan Omamori yang dimiliki di Naiku River yang dipercayai sangat suci

Bersama adik Hiryu
Jembatan Ujibashi Menuju Naiku


Geku dan Naiku terhubung oleh sebuah jembatan bernama jembatan Ujibashi sepanjang 100 meter. Jembatan ini membelah sungai Isuzugawa yang mengalir di area Ise Shrine dan dikatakan sebagai jembatan yang memisahkan antara dunia sehari-hari dan tanah suci Ise.

Temizusha, bersihkan kedua tangan dan berkumur satu kali sebelum memasuki temple

Sake untu para Dewa
Setelah melewati torii dan memasuki Naiku, kita akan bertemu dengan Kaguraden. Ini adalah tempat untuk bersembahyang bagi perorangan dengan mempersembahkan Kagura (upacara berupa tarian dan musik). Ise Shrine adalah tempat untuk meminta doa atau kebahagiaan bagi banyak orang. 

Shogu, Temple utama
Setelah melewati Kaguraden, kita akan menemukan Shogu, atau temple utama. Di temple utama inilah cermin suci yang merupakan simbol dari Dewi Amaterasu berada. Temple utama ini tidak dapat dimasuki oleh pengunjung biasa, dan ia dibatasi oleh pagar-pagar. 
Pohon Tua beristananya para Dewa, tersuci di Ise Shrine
Jadi di sepanjang Naiku terdapat pepohonan yang dipercayai beristananya para Dewa. Salah satu pohon tertua disini biasa dipegang lalu diusap-usap dengan tangan sambil berdoa untuk keselamatan umat manusia. 

Setelah mengunjungi Shogun (temple utama), saya langsung melewati Jembatan Ujibashi menuju ke Geku Mitsu Ishi Temple dan menemukan tiga batu yang menurut kepercayaan masyarakat lokal dapat memberikan energi. 

Geku Mitsu Ishi
Tiga Batu di Geko Mitsu Ishi yang diyakini dapat memberikan energi

Futamiokitama Jinja Shrine

Rangkaian temple terakhir dari Ise Shrine adalah Futamiokitama Jinja Shrine.
Futamiokitama Jinja Shrine

Meoto Iwa yang ada di temple ini ini melambangkan sepasang batu besar di pantai Futami, Mie, Jepang. Keduanya dihubungkan oleh sebuah shimenawa (tambang besar dari jalinan jerami) dan dianggap keramat oleh umat Shinto di sekitar Temple Futami Okitama. Menurut kepercayaan Shinto, kedua batu tersebut melambangkan persatuan dua leluhur, Izanagi dan Izanami. Maka dari itu batu tersebut diperlakukan layaknya dua mempelai manusia. Talinya, yang beratnya melebihi satu ton, harus diganti bebeberapa kali dalam setahun dalam suatu upacara istimewa. Batu yang lebih besar sebagai mempelai prianya memiliki sebuah torii di puncaknya. 

Jadi tidak heran banyak pasangan muda dan para single datang berbondong-bondong kesini. Menurut kepercayaan, tempat ini untuk memohon restu agar segera dijodohkan dengan pasangan yang diajak atau untuk yang masih single bisa segera dipertemukan dengan jodohnya. Wahh keren memang yaa Jepang punya tempat seperti ini dengan kepercayaan dan penyampaian cerita sejarah yang unik serta dapat menarik wisatawan untuk datang.

You Might Also Like

0 Comments

Paling Banyak Dibaca

Subscribe