Tips Anak Betah Belajar dan Bermain Di Rumah Selama "Libur, Corona"

Kamis, Maret 19, 2020




Dengan keadaan seperti sekarang ini, semakin tingginya penyebaran Virus Corona, sekolah harus ditutup sementara dan para siswa diliburkan untuk mencegah penyebaran virus ini. Meski diliburkan, anak-anak tetap dianjurkan untuk belajar di rumah di bawah pengawasan orang tua. 

Selama 2 pekan ini, orangtua diharapkan bisa menjadi "guru" yang mengisi kegiatan anak-anaknya. Selain itu, menemani mereka mengikuti kegiatan belajar secara online. Anjurannya, jangan mengajak anak ke luar rumah. Oleh karena itu, diperlukan berbagai alternatif kegiatan yang bisa dilakukan anak. Dengan demikian, pilihannya pun tak hanya menonton televisi atau bermain gawai (gadget). 

Saya mulai melihat para orang tua hiruk-pikuk di media sosial mencari ide untuk bertahan hidup berminggu-minggu di rumah bersama anak-anak mereka. Belum lagi tanpa indikasi yang jelas kapan mereka akan kembali ke sekolah sementara orang tua juga bekerja (dari rumah). 

Selama periode ini, saya menyempatkan diri untuk mengajak adik-adik saya untuk belajar bersama sembari mengisi waktu luang. Berikut tips yang bisa saya bagikan untuk tetap membuat aktivitas anak/adik kita produktif di rumah. Harapannya, anak/adik kita tidak menghabiskan waktu terlalu banyak bersama gawai mereka. Mengingat anak kelas 3 SD saja sudah memiliki akun Instagram dan tiktok, tidak apa-apa asalkan bijak menggunakan sesuai keperluan misalnya untuk keperluan komunikasi & edukasi. 

Memberikan anak waktu untuk beradaptasi 


Belajar dirumah bersama orang tua/kakak tentu tidak biasa. Banyak anak yang menghadapi tekanan karena rutinitas mereka terbalik. Kita semua berurusan dengan ketidakpastian tentang bagaimana beberapa minggu atau bulan ke depan akan bermain. Bagaimana dengan tugas-tugas online yang harus dikirim lewat whatsapp dan sebagainya. 

Dengan begitu banyak perubahan dan emosi yang dimainkan, jadi usahakan kita memberikan pengertian dan pendampingan agar anak dapat menyesuaikan dirinya untuk melakukan hal-hal yang berbeda di rumah untuk sementara waktu. Jika rutinitas tidak sempurna pada hari pertama jangan memaksa anak terlalu keras. 

Tidak Pesimis dan Memotivasi Anak 


Anak tentu akan bosan jika terus-terusan harus berada di rumah tanpa aktivitas yang jelas. Sebaiknya kita sebagai orang tua/kakak dapat menghibur dengan bermain/belajar bersama agar tidak membuat anak memilih untuk bermain dengan temannya atau pergi keluar tanpa sepengetahuan para orang tua. Butuh waktu penyesuaian diri beberapa hari pertama mungkin masih bersemangat namun ingat energi harus disimpan agar dapat merata sampai kondisi kembali seperti sebelumnya. 

Memotivasi anak dapat dilakukan juga dengan memberikan award dengan membuatkan anak snack ringan/cookies kesukaannya untuk menemaninya belajar. 

Membuat jadwal bersama dan konsisten terhadap rencana 


Mulai berdiskusi dengan anak/adik kita dan membuat jadwal bersama sesuai kesepakatan sehingga bisa terencana untuk beberapa minggu kedepan. 

Ada begitu banyak jadwal yang beredar di internet yang dimaksudkan untuk membantu orang tua menyesuaikan diri dengan dunia homeschooling pun akses kelas online gratis, namun tak semua orang tua bisa mengikuti jadwal tersebut. Tapi tak ada salahnya mencoba. Setelah membuat rutinitas dan benar-benar berkomitmen untuk itu, hari-hari berubah total. Saya percaya waktu menyepi ini dapat digunakan untuk lebih dekat secara emosional dengan anggota keluarga termasuk antara anak dan orang tua. Jadi untuk para orang tua tidak ada salahnya untuk mencoba walaupun memang tidaklah mudah. 

Komunikasi dan Fleksible 


Belajar dirumah apalagi harus bekerja di rumah itu sulit, terutama saat akan baru memulai, apalagi harus menyiapkan materi untuk anak. Satu-satunya cara kami berhasil membuatnya bekerja dengan baik untuk keluarga adalah dengan bersikap fleksibel dan berpikiran terbuka. Ikhlas dan jadikan sebagai rutinitas yang dikomunikasikan agar tetap merasa nyaman dirumah dengan tetap produktif. 

Jangan merasa beban akan rutinitas 


Pikirkan tentang bagaimana anak-anak/adik kita menghabiskan waktu mereka di lingkungan sekolah yang lebih konvensional. Apakah mereka benar-benar melakukan jam kerja akademik setiap hari? Mungkin tidak. Jadi kegiatan bisa dibarengi dengan board games yang mengedukasi seperti card-game. 

Memperhatikan transisi dari kelas ke kelas, waktu yang dibutuhkan seorang guru untuk bekerja dengan 20 anak versus satu, dan waktu yang dihabiskan anak-anak istirahat dan makan siang. Sekarang, ingatlah hal yang sama setiap kali kita mulai merasakan tekanan bagi anak-anak untuk sekolah mulai jam 8 pagi sampai jam 2 siang. Jika memungkinkan, tetaplah mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah namun tidak harus baku, jika kita tetap harus bekerja kegiatan belajar bisa direncanakan di waktu-waktu tertentu dan memberikan kesempatan anak/adik bermain disela waktu saat kita harus fokus bekerja. 

Bekerja bisa saat anak/adik tidur siang atau dimalam hari saat anak/adik tertidur jika memungkinkan. Weekend bisa bermain board game bersama. Mengatur dan mendiskusikan waktu yang tepat sangatlah penting agar tetap nyaman dan teratur dalam kegiatan rutinitas yang baru dirumah. 

Melakukan Pekerjaan Rumah 


Selain belajar bersama, anak/adik bisa dilibatkan dalam pekerjaan domestic seperti membersihkan rumah, potong rumput halaman, memasak bersama, dan mencuci pakaian. Bisa juga mengatur kembali ulang tata letak barang-barang dan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan untuk donasi dikemudian hari. 

Berkreasi Bersama Anak/Adik 


Dapat membuat workshop kecil-kecilan dirumah misalnya menanam bersama, membuat kerajinan tangan, membuat kue lucu dan bernyanyi. Pun bersama dapat menyiapkan bahan ajar berdasarkan kurikulum sekolah menggunakan karton dan berkreasi bersama. 

Apapun kegiatan kita selama proses menyepikan diri untuk meminimalisir aktivitas diluar rumah dalam kerumunan, semoga nyaman dan menghindarkan anak untuk kecanduan menggunakan gawai. Gawai tetap dapat digunakan disela-sela waktu istirahat sehingga tetap bisa mengedukasi anak untuk bijak menggunakan gawainya terutama akses terhadap internet harus dalam pengawasan orang tua. 

_Stay Safe_






You Might Also Like

0 komentar

Paling Banyak Dibaca

Subscribe