Fenomena Masker, Handsanitizer, & Thermometer. Apakah benar-benar perlu?

Sabtu, Maret 21, 2020


Dengan semakin meningkatnya jumlah kasus baru positif Covid-19, hendaknya kita lebih bijak dalam memilih media informasi terkait Covid-19 agar tidak mudah diadu domba dengan berita hoax dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. 

Dengan semakin maraknya informasi yang beredar, tidak hanya di media sosial namun juga di sebagian besar group chat seperti WhatsApp membuat masyarakat menjadi (tanpa sadar) ikut panik. Disamping itu, saya juga membaca beberapa tenaga kesehatan mulai kesulitan untuk mendapatkan masker dan alkohol. Pun ada yang menimbun kemudian menjual dengan harga yang tidak masuk akal. 

Saya paham betul, peluang bisnis memang benar adanya… 

Namun, apakah disituasi maraknya Covid-19 ini termasuk “peluang bisnis” untuk teman-teman? Sebagai orang yang bukan bekerja di sector kesehatan yang langsung berhubungan dengan pasien tentu kita tidak membutuhkan masker, handsanitizer dalam jumlah yang cukup banyak. Apalagi thermometer tembak. 

Kenapa? 

  1. Para tenaga medis sangat memerlukan barang-barang tersebut untuk kebutuhan yang pasti dan mendesak. 
  2. Jika thermometer tembak langka, masih tahap produksi apalagi distribusi khususnya wilayah timur maka pilihannya adalah thermometer “ketiak” yang kembali harus dibungkus plastic tentu pelayanan akan semakin lamban. 
  3. Masker tentu sangat diperlukan para tim medis untuk pasien agar tidak mudah tertular atau terkena air liur pasien. Jika memang perlu cukup beli secukupnya atau masker kain dengan jaring didalamnya, dapat dicuci dan digunakan kembali, yang ada di toko-toko. 
  4. Handsanitizer, alkohol, dan antiseptic tentu saja sangat diperlukan para tenaga medis untuk mensterilkan alat-alat prakteknya, untuk pasien, dan untuk APD mereka. Jadi kita sebagai masyarakat biasa dapat mendukung mereka dengan memilih sabun dan air mengalir untuk membersihkan tangan karena memang lebih efektif. 

Kenapa? 

Karena sabun lebih efektif menghilangkan bakteri dan virus daripada handsanitizer. 

  1. Setelah digunakan lima kali berturut-turut, tangan harus dicuci menggunakan air mengalir untuk mencegah resistensi antiseptik. 
  2. Residu kuman yang sudah mati masih menempel di tangan. 
  3. Pada beberapa orang dapat mengiritasi kulit. 
  4. Sifat alkohol yang mudah menguap, jika ditempatkan di luar ruangan/tempat dengan suhu tinggi dapat mengubah konsentrasi alkohol 70% (bertambah/berkurang). 
  5. Hanya efektif membersihkan tangan yang tidak tampak kotor. Jadiberhati-hatilah membeli handsanitizer dengan kandungan yang belum diuji secara klinis. Apakah ada jaminan benar-benar membunuh kuman/virus? Jangan-jangan cuma air dan wewangian? 

Kenapa mencuci tangan? 
  1. Dapat digunakan berulang kali. 
  2. Residu kuman yang sudah mati maupun yang hidup bisa mengalir terbawa oleh air. 
  3. Ramah digunakan oleh semua orang. 
  4. Kandungan sabun antiseptiknya tidak berubah di segala kondisi. 
  5. Efektif membersihkan tangan yang tidak Nampak kotor maupun memang benar kotor. 

Saya tidak menyampaikan larangan membeli Handsanitizer, namun hendaknya secukupnya dan digunakan seperlunya, Seperti: 

  1. Jauh dari tempat handwash. 
  2. Kesulitan mencari air bersih untuk cuci tangan. 
  3. Saat bepergian. 
(Ingat jangan menimbunnya dan menjual dengan harga yang meroket, jika ingin bisnis jual dengan harga yang layak yaa, Tuhan pasti akan meningkatkan rezekimu, percayalah).

Dengan rajin mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, membatasi diri untuk keluar rumah jika tak mendesak, dan banyak cara lainnya agar bisa mencegah wabah covid-19 semakin meningkat dan menyebar dengan mudah. Percayalah, dengan begitu, kamu telah berkontribusi dalam menyelamatkan jiwa manusia, saat ini :) 

Mari kita tidak saling menyalahkan, musibah ini harus kita hadapi bersama. Saling bahu-membahu meringankan beban sesama. Jangan sampai corona mematikan empati kita dan melambungkan sifat tamak, mari kita bergerak bersama mengambil langkah tanpa harus menyakiti sesama. 

Terima kasih sebesar-besarnya kepada Tenaga Medis/Paramedis Indonesia yang telah mendedikasikan diri untuk menanggulangi bencana Covid-19. 

I send you my love, light and deepest gratitude and appreciationYou're a lifesaver! 


____________________________
Dapat dibaca kembali untuk lebih lengkap: 


Cara membuat Handsanitizer yang dapat digunakan oleh kita masyarakat bukan tenaga medis: 




You Might Also Like

0 komentar

Paling Banyak Dibaca

Subscribe