GMB Indonesia-Jepang Homestay Program 2017

Senin, Juni 12, 2017




GMB Homestay Program adalah bagian dari serangkaian program pelatihan kepemimpinan untuk para pemuda (usia 18 sampai 25 tahun) terpilih dari Indonesia dan Jepang. Sejak 2014, setiap tahun beberapa mahasiswa dari Indonesia diseleksi untuk mengikuti program homestay di Jepang (Australia dan Belanda juga) dan tahun berikutnya sebaliknya, mahasiswa dari Jepang datang ke Indonesia. Program ini dikembangkan oleh dua organisasi nirlaba (Non-Government Organization atau NGO), yaitu Yayasan Gerakan Mari Berbagi (GMB) yang berbasis di Jakarta (www.g-mb.org), dan Center for Entrepreneurship Development (CED), sebuah Non-Profit Organization yang berbasis di Kyoto, Jepang (http://www.entreplanet.org/english/).

CED didirikan pada tahun 1998 dengan tujuan membina keterampilan kewirausahaan di antara anak-anak usia sekolah dan mahasiswa di Jepang melalui kerjasama yang erat dengan pemerintah Jepang, sektor swasta dan institusi pendidikan. CED melihat bahwa kunci untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial adalah melalui kewirausahaan dan inovasi.

GMB dan CED setuju bahwa sangat penting bagi para calon pemimpin di Jepang dan Indonesia untuk menjalin hubungan sejak usia muda demi mempererat hubungan dan kerjasama antar kedua bangsa dan negara. Pemimpin juga harus memiliki zona nyaman dan wawasan yang luas, serta rasa keadilan sosial yang besar. Untuk menstimulasi dan menumbuhkan karakter tersebut, GMB dan CED melihat bahwa sebuah cara yang efektif adalah melalui program homestay dan magang di luar tempat kediamannya masing-masing, agar mereka memahami budaya, agama, dan tradisi yang berbeda. Pada akhir program homestay tersebut, diharapkan rasa toleransi terhadap perbedaan juga menjadi lebih meningkat.



 

Program Homestay GMB Indonesia-Jepang 2017


Program Homestay GMB Indonesia-Jepang tahun 2017 dilaksanakan di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, dari tanggal 25 Februari sampai 21 Maret 2017. Tiga mahasiswi (Mizuho, Miku, dan Miho) dan satu mahasiswa Jepang (Takumi) tinggal bersama dengan beberapa keluarga di Kecamatan Selat, Karangasem, Bali selama periode homestay tersebut.

Kegiatan para mahasiswa Jepang difokuskan para dua bidang yaitu pendidikan dan kebersihan lingkungan. Kegiatan di bidang pendidikan dilaksanakan melalui interaksi di ruang kelas di beberapa sekolah di Kecamatan Selat, dari tingkat SD sampai SLTA. Para mahasiswa Jepang didampingi oleh guru kelas dan para relawan akan membantu pelajaran bahasa Inggris, bahasa Jepang, perkenalan seni dan budaya Jepang (termasuk kuliner), olah raga, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan pihak sekolah. Kegiatan mengajar ini disesuaikan dengan jadwal di sekolah masing-masing dan bisa dimasukkan baik ke dalam kelas biasa maupun sebagai bagian ekstra kurikuler.




Para mahasiswa/i juga menularkan budaya bersih orang Jepang yang sudah terkenal di seluruh dunia kepada anak-anak dan pemuda di Selat. Bersama dengan klub pencinta alam di SMAN 1 Selat dan perwakilan perkumpulan pemuda lokal seperti Sekaa Teruna Teruni (STT) di Selat, peserta homestay mengadakan workshop dan training tentang kebersihan lingkungan, pengenalan tentang pengolahan sampah di Jepang, dan praktek di lapangan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menciptakan kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan.

Untuk mengasah keterampilan mereka dalam mencari solusi untuk masalah sosial, para peserta homestay program ini juga diberi beberapa tantangan masalah sosial yang ada di lapangan. Misalnya strategi untuk mempromosikan industri pariwisata di daerah Selat, umpan balik untuk memperbaiki nilai produk industri rumah tangga di Selat, dan juga membantu keberlanjutan sebuah sanggar lukis gratis untuk anak-anak di Kecamatan Selat, yaitu Klencing Art Studio.




Para peserta juga berpartisipasi dan membantu dalam kegiatan sosial, seni dan budaya lokal, termasuk latihan gamelan, tari, maupun persiapan upacara keagamaan apabila dibutuhkan. Setelah program berakhir dan mereka kembali ke negaranya, para peserta diharapkan untuk dapat melanjutkan komunikasi dan diskusi dengan teman-teman di komunitas di Selat tentang berbagai hal yang bisa membawa perubahan positif untuk masyarakat di Selat.

Selain itu peserta homestay bersama dengan beberapa relawan GMB Indonesia menghabiskan waktu bersama mengunjungi beberapa tempat wisata di Bali. Program homestay ini juga merupakan salah satu kegiatan yang dapat menjadi wadah berjejaring antara GMB Jepang dengan GMB Indonesia.


Tidak hanya pengalaman baru bagi para peserta homestay tetapi melalui program ini para peserta dan GMB Indonesia mendapat keluarga baru di Selat, Karangasem. Terima kasih kepada seluruh pihak atas dukungannya untuk program GMB Indonesia-Japan Homestay Program 2017.

Berikut ada beberapa link video tentang kegiatan Homestay di Selat, Karangasem:

 
GMB Japan Bali Internship 2017 Spring
Klencing Art Studio
GMB 2017 Program Video

Keunikan Program Homestay GMB


Program homestay dan magang ini membuka kesempatan luas bagi para peserta untuk belajar bukan hanya tentang budaya asing, tetapi juga masalah-masalah sosial yang dihadapi negara atau kota tersebut, dan bagaimana penyelesaiannya. Ini berkaitan erat dengan tujuan akhir program GMB, yaitu pembentukan karakter calon pemimpin di kedua negara. Beberapa orang dari para peserta mungkin suatu hari nanti ada yang akan menjadi pembuat kebijakan, sehingga penting sekali bagi peserta untuk memiliki wawasan yang luas.



 

Sebelum mengikuti program ini, para peserta dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menangani proyek sosial di masing-masing komunitasnya. Selama program homestay ini peserta diharapkan dapat berkontribusi dengan menerapkan ilmunya untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh komunitas di tempat tujuan homestay. Setelah program selesai, peserta diharapkan akan terus menjaga hubungan dengan keluarga dan komunitas tersebut sehingga program ini tidak terbatas pada masa homestay saja.



Pelaksanaan program ini sepenuhnya didukung oleh relawan tanpa melibatkan skema pendanaan dari perusahaan manapun. Para relawan yang terlibat tidak dipungut dan diberi bayaran. Hal ini sengaja dilakukan sebagai cara untuk mengenalkan mereka kepada konsep kerelawanan, untuk mengembangkan keinginan berbagi di antara para peserta, dan menjadi ajang latihan bagi mereka tentang pengorganisasian sebuah kegiatan sosial yang berkesinambungan.


 

 

Apa Saja Yang Didapat Dari Program Homestay GMB?


Yang mendapat manfaat paling besar adalah para peserta homestay. Pengalaman hidup dan bekerja dengan sebuah komunitas yang berbeda budaya, bahasa, agama, dan kebiasaan adalah sebuah momen penting yang bisa mengubah hidup mereka. Wawasan dan cara berfikir yang lebih luas serta jaringan yang terbentuk dengan orang-orang yang satu visi akan berguna untuk masa depan mereka sebagai pemimpin di negara masing-masing. Para peserta juga akan mendapatkan keahlian baru dalam mengatasi sebuah masalah sosial.



 

Manfaat bagi keluarga homestay mereka (host family) adalah mereka bisa belajar tentang budaya asing dari anggota keluarga baru. Hubungan baik yang berlanjut setelah program homestay akan bermanfaat bagi anggota keluarga tersebut dan generasi penerusnya untuk waktu yang lama.

Komunitas tempat homestay akan mendapatkan ide-ide baru dan segar mengenai masalah sosial yang selama ini mungkin tidak pernah terpikirkan. Anggota masyarakat yang terlibat dengan aktivitas para peserta homestay juga akan mendapatkan keterampilan baru termasuk ide-ide bisnis atau keterampilan (soft skills) seperti pengetahuan tentang budaya dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing. Di masa depan, bila ada peserta homestay yang menjadi tokoh pemimpin di negara masing-masing, diharapkan mereka bisa kembali lagi ke komunitas tersebut untuk membantu dalam skala lebih besar.




Pemerintah lokal bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan pariwisata daerah kepada tamu-tamu asing, serta mengenalkan seni, tradisi dan kearifan lokal sehingga ke depannya akan bisa mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan negara.
Untuk para relawan yang terlibat (anggota Gerakan Mari Berbagi maupun Sekaa Teruna Teruni), mereka bisa bertukar pikiran dengan pemuda dari negara lain, memperluas jaringan dan juga belajar berorganisasi.



Jadi, kegiatan homestay ini tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh peserta, tetapi juga untuk warga Selat Karangasem sebagai tempat dilaksanakannya program tersebut :)

You Might Also Like

0 komentar

Paling Banyak Dibaca

Subscribe